JAMBI – Kuliah di Program Studi Ekonomi Syariah STAI Ahsanta Jambi memiliki banyak keuntungan. Bagaimana tidak ? Selain biaya kuliah murah, juga didukung tenaga pengajar lulusan dalam dan luar negeri. Tak hanya itu, kuliah di Prodi Ekonomi Syariah memiliki keuntungan lain.
”Belajar di Prodi Ekonomi Syariah, dapat double pengetahuan. Selain pengetahuan ekonomi konvensional, juga pengetahuan tentang ekonomi syariah. Kalau kuliah di Fakultas Ekonomi misalnya, yang diperoleh hanya pengetahuan ekonomi konvensional saja. Jika kamu ingin tahu tentang ekonomi syariah harus mencari dari referensi lainnya,” ungkap Sekretaris Prodi Ekonomi Syariah STAI Ahsanta Jambi, Salmia, SE, ME baru-baru ini.
Dikatakan alumni Pasca Sarjana Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ini, dengan mempelajari keduanya, mahasiswa Ekonomi Syariah otomatis menguasai dua bidang keilmuan sekaligus. Ini merupakan nilai tambah tersendiri bagi yang berminat kuliah di Prodi Ekonomi Syariah. ”Jadi belajar di satu prodi, dapat dua keilmuan sekaligus. Pengetahuan yang luas ini membuat lulusan Prodi Ekonomi Syariah mudah bersaing di pasaran tenaga kerja,” ujar lulusan Pasca Sarjana UIN STS Jambi ini.
Terkait sinyalemen banyaknya pelajaran hitung-hitungan di Prodi Ekonomi Syariah, dosen yang manis ini membantah hal itu. Menurutnya, mayoritas mata kuliah yang diajarkan di Prodi Ekonomi Syariah sifatnya hapalan. Karena memang rumpun keilmuan prodi ekonomi syariah adalah rumpun ilmu sosial.
”Ya perbandingannya kalau saat di SMA itu seperti jurusan IPA dan IPS. Kalau prodi Ekonomi Syariah ini seperti jurusan IPS, ya jelas dong, gak banyak hitung-hitungannya, jadi gak usah khawatir bagi yang takut hitung-hitungan, kalau menghitung duit ya jelas dong. Karena memang ekonomi itu identik dengan uang. Hanya saja karena ini ekonomi syariah, tentu uang yang dihitung adalah yang halalan toyyibah,” ucap ibu dari satu anak ini.
Lebih lanjut dikatakannya, peluang kerja pada Program Studi Ekonomi Syariah ini sangat luas sekali. Dengan penduduk Indonesia yang mayoritas Islam, tentu kebutuhan akan produk halal sangat tinggi. Baik dari sisi produk lembaga keuangan berupa perbankan dan asuransi, maupun produk barang dan jasa lainnya. Ini tentunya membutuhkan SDM yang berlatarbelakang ekonomi syariah.
”Data Masyarakat Ekonomi Syariah, setiap tahun dibutuhkan paling tidak 156.000 SDM bidang ekonomi syariah. Sementara perguruan tinggi di Indonesia hanya sanggup menyediakan 40.000 per tahun, artinya peluang kerja disektor ini sangat luas sekali. Dan gak usah jauh-jauh di Jambi sendiri yang lulusan doktor ekonomi syariah masih bisa dihitung dengan jari,Jadi mahasiswa ekonomi syariah harus optimis, peluang kerja bagi anda sangat banyak,” terangnya.
Disebutkannya, kalaupun tidak bisa bekerja dengan orang lain, mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah dibekali dengan kemampuan mengelolah lembaga keuangan mikro syariah yakni Baitul Maal Watt Tamwill (BMT) Lembaga ini, katanya, sangat berkembang di pulau Jawa, sementara di Jambi masih sangat sedikit.
”Di Jawa, omzet BMT sudah mencapai triliunan. Disini jumlahnya masih minim. Padahal, dengan modal yang kecil bisa dikembangkan BMT tersebut. Contohnya, BMT Beringharjo di Jogyakarta, dari modal Rp. 500 ribu sekarang sudah mencapai omzet miliaran rupiah. Jadi sangat banyak peluang kerja,” tegasnya.
Dan dia berharap, akan banyak yang berminat kuliah di Prodi Ekonomi Syariah STAI Ahsanta Jambi. Bagi yang berminat bisa menghubungi 085271576902. (arm)