DARI jajak pendapat yang dilakukan oleh Dewan Koordinasi Wilayah (DKW) Laskar Santri Nusantra Provinsi Jambi, sebanyak empat nama muncul sebagai calon ketua PWNU Provinsi Jambi. Keempat nama tersebut yakni, Sofyan Ali SH MPdI, Prof Dr Suedi As’ary PhD, H Abdullah Sani MPdI dan Dr Marwazi. Keempat nama tersebut merupakan orang yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin PWNU kedepan.
Seperti diketahui, Sofyan Ali SH MPdI merupakan kader NU yang hari ini menduduki jabatan sebagai anggota DPR RI/MPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Prof Dr Suedy As’ary PhD saat ini merupakan Rektor UIN STS Jambi. Kemudian, H Abdullah Sani merupakan mantan Wakil Walikota Jambi yang hari ini merupakan Bakal Calon Wakil Gubernur Provinsi Jambi. Sedangkan Dr Marwazi merupakan mantan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jambi yang juga merupakan pengasuh pondok pesantren An Nur di Tangkit, kabupaten Muarojambi.
‘’Jajak pendapat ini dilakukan sejak tanggal 18 Agustus hingga hari hari ini tanggal 22 Agustus 2020,’’ ungkap Koordinator DKW Laskar Santri Nusantara Provinsi Jambi, Mohd Haramen, kepada media ini.
Mengenai kriteria calon Ketua PWNU Provinsi Jambi sendiri, lanjutnya, dalam jajak pendapat tersebut, sekitar 42,9 persen menginginkan calon Ketua PWNU adalah orang yang direkomendasikan para kiyai. Kemudian, sebanyak 28,6 persen menginginkan calon Ketua PWNU merupakan orang yang telah berkecimpung di organisasi NU dalam 25 tahun terakhir. Lalu sebanyak 14,3 persen menginginkan calon ketua PWNU merupakan alumni pesantren. Dan selanjutnya, sebanyak 14,3 persen calon ketua PWNU Provinsi Jambi bisa membaca kitab kuning.
‘’Hasil jajak pendapat ini hanya sebagai wacana saja, bukan dalam rangka untuk mempengaruhi pilihan muktamirin,’’ ucap ayah dari dua orang anak ini.
Lebih lanjut disebutkannya, dalam jajak pendapat tersebut juga diperoleh informasi bahwa sekitar 62,5 % dari yang mengisi jajak pendapat belum tahu jadwal pelaksanaan Konferwil. Selanjutnya, 87,5 persen pengisi jajak pendapat hanya mengetahui agenda konferwil tersebut memilih Ketua PWNU. ‘’Dan mayoritas pengisi jajak pendapat tersebut tidak menginginkan rekomendasi Konferwil dikaitkan dengan pemilihan kepada daerah yang akan berlangsung Desember 2020 mendatang,’’ tutur Haramen. (arm)