Jarikubate untuk Membaca Menyenangkan

publisher

DALAM kurikulum sekolah dasar, setiap siswa dituntut untuk memiliki keterampilan membaca. Keterampilan siswa dalam membaca sangat diperlukan, ini dikarenakan membaca merupakan salah satu bagian terpenting dari sebuah proses pendidikan. Lerner  menjelaskan tentang peranan kemampuan membaca dalam meningkatkan pengetahuan di sekolah, bahwa:

“Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemammpuan membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam memahami berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya. Karena itu, anak harus membaca agar ia dapat belajar”

Keterampilan membaca bagi siswa sekolah dasar merupakan bekal kemampuan yang mutlak harus dimiliki. Begitu juga di sekolah dasar luar biasa, keterampilan membaca juga menjadi dasar untuk siswa mempelajari ilmu lainnya. Terutama siswa berkebutuhan khusus yang mampu mengikuti pembelajaran secara akademik.

Membaca merupakan hal yang paling mendasar untuk siswa dapat mengembangkan pengetahun dan informasi yang diterima. Kenyataan dilapangan banyak siswa sekolah dasar maupun sekolah dasar luar biasa yang belum mampu membaca, sehingga berpengaruh kepada hasil belajar mereka. Bahkan ada beberapa siswa di sekolah dasar yang tidak bisa naik kelas karena tidak mampu mengikuti ujian semester dan ujian kenaikan kelas.

Berdasarkan hasil penelitian Matata (2013) menyatakan bahwa kemampuan membaca permulaan di sekolah dasar sangat rendah, dan terlihat hampir 65% siswa mengalami kesulitan membaca dalam proses belajar mengajar, sehingga berdampak kepada kemampuan pada aspek yang lain. Selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa salah satu yang perlu diperbaiki adalah kualitas pembelajaran oleh guru, karena guru adalah sumber utama pengetahuan siswa di kelas rendah.

Kemampuan membaca memerlukan latihan, arahan, dan bimbingan secara berkesinambungan. Guru memegang peranan penting dalam meningkatkan kemampuan siswa. Ketepatan pengajaran guru, mampu meminimalisir kesulitan membaca siswa.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa, guru harus mampu menciptakan pembelajaran membaca dengan teknik menyenangkan yang bisa menumbuhkan minat belajar dan kesenangan siswa, sehingga kesulitan dalam membaca siswa dapat diminimalisir.

Untuk membuat siswa bisa belajar membaca dan dikte dengan lancar, cepat, tepat dan singkat guru bisa menggunakan teknik JARIKUBATE. JARIKUBATE merupakan kepanjangan dari JARI KUgunakan untuk memBAca dan dikTE. JARIKUBATE adalah teknik belajar membaca kata dan kalimat bahasa Indonesia dengan cara menggunakan jari tangan untuk merangkai suku kata tanpa mengeja dan tanpa terlebih dahulu harus menghafal huruf. Proses membaca suku kata dan kata yang berbeda secara berulang dan sistematis akan membantu siswa bisa membaca tipe tulisan seperti apapun.

Teknik JARIKUBATE juga memudahkan siswa untuk melakukan dikTE. Dikte diberikan oleh guru dengan cara membacakan suku kata, kata atau kalimat secara terang/jelas dan tidak terlalu cepat dan siswa diminta menuliskannya. Dikte ini bertujuan agar siswa-siswa tidak hanya terampil dalam membaca suku kata, kata dan kalimat saja, akan tetapi terampil pula dalam menuliskannya. Dengan demikian pengetahuan siswa menjadi integral atau terpadu. JARIKUBATE ini sangat efektif diajarkan pada siswa usia TK maupun SD.

Pelaksanaan membaca dan dikte menggunakan teknik JARIKUBATE sebaiknya dilaksanakan 1 kali pertemuan setiap hari. Waktu maksimal 20 menit untuk 1 kali pertemuan, dengan rincian 10 menit pertama khusus membaca dan 10 menit berikutnya untuk dikte. Waktu dibatasi 20 menit dengan asumsi konsentrasi siswa dibawah umur 7 tahun berada direntang 10 sampai 20 menit. Ini juga berdasarkan pengalaman penulis mengajarkan membaca dengan teknik JARIKUBATE sejak tahun 2011 sampai dengan sekarang pada siswa-siswa di Bimbel Rumah Cerdas (Bimbingan belajar yang penulis dirikan), biasanya setelah 20 menit konsentrasi siswa akan berkurang. (bersambung)

(Penulis adalah Guru SLB )