BANGKO – Di tengah terik matahari, pukul 13.00 WIB tadi (27/10), di Ponpes Nurul Yaqin, Desa Durian Lecah, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin ratusan santri dan warga berkumpul dibawah tenda. Mereka berdatangan baik dengan berjalan kaki, maupun menggunakan kendaraan menuju tenda yang dipasang di halaman Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Nurul Yakin. Tampak berbaur di tengah-tengah warga ini, Sekretaris PC PKB Merangin, Marlius, Ketua PW Ansor Provinsi Jambi periode 2013-2017, Imam Sibawaihi SPd, perwakilan Korem, Kapolsek serta para majelis guru.
Sedangkan di atas panggung kehormatan didepan tenda, terlihat Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Sofyan Ali SH, Kepala Kantor Kemenag Merangin, Marwan Hasan, Camat Sungai Manau, Aprizal SIP MSi, Pimpinan Ponpes Nurul Yaqin, KH Ahmad Sabri, Sekretaris PCNU Merangin, KH Amrizal MM, penceramah KH Ulil Absar dan para masaih serta undangan lainnya. Serta duduk di samping tenda, tampak Forum Pimpinan Pondok Pesantren Merangin dan pimpinan Ponpes dari Kabupaten Bungo. Seperti pimpinan Ponpes Aswaja, Jujuhan, Bungo, ustadz Agus Salim, dan lain-lain.
Kegiatan tadi siang merupakan rangkaian peringatan Maulid Nabi SAW, Hari Santri Nasional dan peresmian BLK Komunitas bidang Manajemen Informatika Nurul Yaqin. Acara yang digelar di pondok seluas lima hektare itu, diawali dengan sholawatan yang dilantunkan para santri dilanjutkan dengan pembacaan ummul qur’an, ayat Alqur’an dan rangkaian sambutan-sambutan.
Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Panitia, Zaharuddin Ahmad. Zaharuddin yang juga pendamping desa di Kecamatan Sungai Manau itu menyampaikan bahwa salah satu kunci sukses Sofyan Ali SH menjadi anggota DPR RI adalah ratib al hadad yang selalu diamalkan Ketua DPW PKB Jambi tersebut.
“Oleh karena itu santri jangan ketika ratib malah keluar, minta izin ke toilet, dan lain-lain. Dan santri jangan minder belajar di pondok, karena dari santri juga bisa jadi pejabat,’’ ucap ustadz muda itu.
Sedangkan Camat Sungai Manau, Aprizal SIP MSi, mengucapkan terima kepada Sofyan Ali yang telah memperhatikan pondok pesantren di kecamatannya. Dirinya, kata Camat itu, sering memperhatikan betapa di senayan Sofyan Ali bersuara lantang memperjuangkan nasib Ponpes.
‘’Mari kita do’akan bapak Sofyan Ali ini supaya terpilih lagi hingga periode kedua,’’ pintanya.
Lebih lanjut pria ramah itu menyampaikan permintaan kepada Sofyan Ali agar menyuarakan nasib Madrasah Diniyah Takmiliyah. Karena sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dengan alasan madrasah Diniyah tidak memiliki siswa khusus.
“Bahkan saya dengar beberapa madrasah Diniyah Takmiliyah mulai tidak beroperasi lagi alias Collap,’’ tukasnya.
Sementara itu Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Merangin, Marwan Hasan menyebutkan Kabupaten Merangin memiliki 67 Ponpes yang memiliki izin. Dari jumlah itu, baru lima ponpes yang mendapatkan bantuan BLK.
‘’Hari ini berkat perjuangan pak Sofyan Ali, di Ponpes Nurul Yaqin diresmikan BLK Komunitas. Dan ini sangat penting bagi santri. Kita harapkan pak Sofyan Ali juga memperjuangkan BLK untuk Ponpes yang lain. Karena sepertinya lidah anggota DPR RI itu lebih didengar dari kita,’’ sebutnya.
Dikatakan Marwan, perhatian pemerintah terhadap pesantren sudah cukup baik. Hal ini ditandai dengan lahirnya UU Nomor 18 tahun 2020 tentang Pesantren, setelah itu diterbitkan lagi Perpres No 28 tahun 2021 tentang keuangan pesantren.
‘’Ini merupakan payung hukum bagi pemerintah untuk membantu pengembangan pondok pesantren dan patut kita syukuri,” tegasnya.
Pimpinan Ponpes Nurul Yaqin, KH Ahmad Sabri sendiri berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada Sofyan Ali yang telah memperjuangkan pendirian BLK untuk pesantren yang ia pimpin. Dan alumni pertama Ponpes Purba Baru itu, berharap BLK ini bermanfaat untuk santrinya.
‘’Kita sebenarnya sepakat Maulid ini diselenggarakan tanggal 4 bulan depan. Karena ada rencana kunjungan pak Sofyan Ali, acara tersebut kita majukan hari ini. Seperti kata pepatah, sekali mendayung tiga empat pulau terlampaui,’’ tutur anak dari pendiri pondok tersebut, KH Abdurrahman Salam.
Sofyan Ali sendiri dalam sambutannya memuji kerjasama antara umara dan ulama yang terjalin di Kecamatan Sungai Manau ini. Menurutnya, jika kondisi itu terus berjalan, maka akan tercipta kemajuan pendidikan Islam ke depan di kecamatan tersebut.
“Tadi saya dengar pak Kakan Kemenag punya Ponpes, pak Camat punya Madrasah Diniyah, jarang-jarang ada pejabat yang memiliki lembaga pendidikan Islam tersebut. Ini hal yang luar biasa,’’ ujar alumni Universitas Jambi itu.
Menurut anggota DPR RI yang merakyat itu, lembaga pendidikan Islam terutama pesantren merupakan benteng pertahanan faham aswaja. Ditengah perang pemikiran yang terus berlansung saat ini, Ponpeslah yang diharapkan menjadi garda terdepan mewujudkan Islam yang rahmatal lil alamin.
“Sekarang memang tidak perang fisik lagi, tapi perang pemikiran. Banyak pemikiran baru yang membid’akan amalan aswaja beredar di masyarakat,’’ terang anggota Komisi V DPR RI itu.
Lebih jauh dikatakannya, dengan adanya upaya membid’ah bid’ahkan amalan aswaja ini dikhawatirkan nanti sulit mengamalkan ajaran agama. Maulid yang merupkan tradisi Islam Indonesia sebutnya, dianggap bid’ah. Kemudian zikir setelah sholat dianggap bid’ah.
“Ini harus dibentengi oleh pesantren. Oleh karena itu, jika ada kiyai yang menerangkan tentang qawaidul fiqih atau istimbath hukum sebaiknya direkam agar selalu bisa diingat dan disebar ke masyarakat,’’ pesan Ketua DPW PKB Provinsi Jambi tersebut.
Selain itu Sofyan Ali juga berjanji akan memperjuangkan sanitasi ponpes. Karena dia sendiri merasakan, betapa kurangnya fasilitas sanitasi di ponpes-ponpes. “Terkadang para santri terpaksa pergi belajar hanya dengan cuci muka saat pagi karena saking panjangnya antrean. Oleh karena itu saya akan memperjuangkan sanitasi ini untuk Ponpes-ponpes. Sedangkan terkait BLK kita mencoba akan mengkomunikasikan dengan menteri terkait,” tegasnya.
Terkait bantuan untuk madrasah diniyah takmiliyah, alumni pascasarjana UIN tersebut berjanji akan menyuarakan itu di senayan. ‘’Karena saya di Komisi V tidak bermitra dengan instansi terkait, tapi saya akan menyuarakan ini paling tidak untuk mendorong adanya payung hukum yang membolehkan bantuan ke madrasah diniyah,’’ tandasnya.
Penceramah Ulil Absar sendiri meminta kepada khalayak untuk mencintai Rasulullah SAW. Salah satunya dengan banyak-banyak bersalawat kepada Rasulullah SAW.
Setelah ceramah agama dilanjutkan pemotongan pita dan penandatangan prasasti peresmian BLK Komunitas di Ponpes yang berdiri tahun 1957 tersebut. Pemotongan pita ini dilakukan oleh anggota DPR RI Sofyan Ali SH didampingi Kakan Kemenag Merangin, Camat Sungai Manau, Kapolsek, Koramil, pimpinan ponpes dan undangan lain. Seperti diketahui BLK ini dilengkapi dengan peralatan komputer, ruang ber AC serta instruktur terlatih. (***)