TERKADANG ditemui di lapangan, seseorang yang diamanahi untuk mengurus negara ini tapi korupsi. Diamanahi mengurus organisasi, tapi organisasinya mati suri. Bahkan mungkin ada yang diberikan sejumlah aset, asetnya malah hilang lenyap entah dimana. Diminta pertanggungjawaban-pun malah diam seribu bahasa.
Presiden Amerika, Woodrow Wilson pernah berucap ;
“If you lose your wealth, you have lost nothing. If you lose your health, you have lost something. But if you lose your character, you have lost everything.”
Memang kehilangan kekayaan, itu sebenarnya tidak ada yang hilang. Karena kekayaan masih bisa dicari, seiring perjalanan waktu, kalau giat berusaha insyaallah kekayaan itu akan kembali. Demikian juga dengan kehilangan kesehatan, itu hanya hilangnya satu saja. Mata yang buta, yang hilang Cuma penglihatan. Telinga yang tuli, yang hilang Cuma pendengaran. Tapi kalau kehilangan integritas, itu seperti seluruh tubuhpun hilang. Makhluk hidup berjalan seperti bangkai tak bernyawa.
Al-Qur’an menitipkan soal integritas ini pada banyak ayat, salah satunya Surah An-Nisaa’ (29): “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil.” Rasulullah SAW juga berwasiat (HR. Bukhari dan Muslim): “Pemimpin yang tidak amanah dan menipu rakyat akan diharamkan surga baginya oleh Allah SWT.”
Puasa Ramadhan adalah proses pendadaran jiwa yang sesungguhnya. Tak seorangpun yang mengetahui, tapi karena ketauhidan, selera makan yang halal- pun ditahan. Tak hanya itu, saat berpuasa mulut juga diminta jangan banyak dibuka karena bau sehingga tak ada lagi kesempatan menggunjing orang. Manusia yang memiliki akal dan hawa nafsu ini seolah dibelenggu agar bisa memiliki derajat layaknya malaikat. Integritas orang sedang berpuasa sedang diasah agar bisa menjadi hamba yang berlaku lurus, tulus dan tidak berakal bulus. Puasa melahirkan manusia paripurna, tak hanya memiliki integritas, tapi juga memiliki kapasitas.
(Penulis adalah Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kemendes PDTT RI untuk wilayah Kabupaten Batanghari)