BERJAMBI.COM _ Menyempatkan diri anjangsana ke BUMDesa dan BUMDesma se Batanghari merupakan ziarah yang mencerahkan. Kita bisa lihat dan dengar realita di lapangan. Ada banyak program yang didiskusikan hangat, tetapi di terima biasa-biasa saja di BUMDesa. Namun ada pula sebaliknya, fenomena yg jadi keresahan dan perhatian BUMDesa luput dari teropong kita pegiat desa.
Dana Desa, terlepas dari berbagai kendalanya, terbukti memantik banyak inisiatif dan inovasi di tingkat lokal desa. Bumdes contohnya, kiprahnya menjadi begitu masif dan beragam sejak adanya Dana Desa.
Apa kuncinya?
Kepemimpinan yang visioner, transformatif dan ketepatan dalam memanfaatkan teknologi informasi. Mampukah BUMDesa dan BUMDesma menggunakan IT untuk transformasi pelayanan ? Mungkin ada yang tidak bisa. Padahal itu adalah tuntutan zaman.
Perjalanan teknologi informasi demikian cepat. Saat ini, untuk meminjam uang cukup mengandalkan android, tidak perlu jaminan ini itu, tidak perlu survei dan setelah diverifikasi identitas diri tidak sampai satu jam dana ditransfer. Demikian juga pelayanan pembiayaan cukup modal KTP, tanpa DP, barang dipesan bisa langsung datang ke rumah. Mau tidak mau BUMDesa dan BUMDesma harus siap bertransformasi.
Konsep yg saat ini berkembang adalah Society 5.0, yaitu bagaimana teknologi informasi, manusia dan budaya bisa berjalan seiring dan selaras. Harmoni antar komponen di dalam desa yang kita kenal dengan bentang alam, sosial, ekonomi, budaya dan teknologi bagaimana bisa diaduk dan diramu untuk memajukan desa, itulah BUMDesa Society 5.0.
Bukan sekedar teknologi, tetapi teknologi yang mengerti dan ramah dengan bentang alam dan bentang hidup yang ada di desa. Semoga bumdes dan bumdesma di Batanghari siap berkompetisi di era teknologi.
Salam Kolaborasi
Kita Pasti Bisa
(Penulis adalah TAPM Kabupaten Batanghari)
