KUALA TUNGKAL – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjung Jabung Barat untuk melaksanakan pembangunan yang terukur, tepat sasaran, dan berkelanjutan mendapatkan dukungan strategis melalui kolaborasi erat dengan Badan Pusat Statistik (BPS) setempat. Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, secara resmi menerima audiensi Kepala BPS Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Mudjiono, S.Si, M.E, di Ruang Rapat Bupati, Kamis (3/7). Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat fondasi perencanaan pembangunan yang seluruhnya bersandar pada data yang valid, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Audiensi yang dihadiri oleh pimpinan OPD kunci seperti Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Perikanan, DPMPTSP, Pemberdayaan Masyarakat Desa, P3AP2KB, Bappeda, Dinas Sosial, dan Dinas Kominfo ini membahas peran sentral BPS sebagai penyedia data statistik primer. Kehadiran seluruh perangkat daerah ini menegaskan bahwa pendekatan *evidence-based policy* telah menjadi paradigma utama dalam tata kelola pemerintahan di Tanjung Jabung Barat.
Dalam sambutannya, Bupati Anwar Sadat menekankan bahwa dalam era pemerintahan modern, data bukan sekadar angka tetapi merupakan kompas yang mengarahkan setiap kebijakan dan program pembangunan. Keakuratan data menjadi krusial, terutama untuk program-program strategis yang menyentuh hajat hidup orang banyak secara langsung.
“Pembangunan kita harus berbasis data. Banyak program menjadi perhatian pemerintah pusat, sehingga keakuratan data sangat penting bagi kami di eksekutif untuk menindaklanjuti program-program yang menyasar langsung ke masyarakat, seperti PKH, bantuan sosial, pengangguran, kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan dukungan penuh dan komitmennya terhadap penguatan statistik sektoral. Dukungan ini diwujudkan dengan mendorong implementasi Sistem Pengelolaan Statistik Sektoral Terpadu (SEPAKAT) di seluruh OPD. SEPAKAT dipandang sebagai langkah strategis untuk mewujudkan *one data policy*, yaitu satu data pembangunan daerah yang berkualitas, terintegrasi, dan mudah diakses oleh seluruh pemangku kepentingan.
“Kami mendukung penuh pembangunan statistik sektoral yang komunikatif, koordinatif, dan diplomatif melalui SEPAKAT. Ini langkah strategis untuk mewujudkan satu data pembangunan daerah yang berkualitas, akurat, dan terpadu. Mari kita perkuat kolaborasi lintas OPD dan dukung implementasi SEPAKAT,” tambahnya dengan penuh keyakinan.
Tidak hanya fokus pada data saat ini, Bupati juga melihat pentingnya perencanaan jangka panjang. Ia memberikan dukungan penuh atas persiapan Sensus Ekonomi 2026 yang akan digelar oleh BPS. Sensus ini dinilai sangat vital untuk memotret struktur ekonomi non-pertanian secara komprehensif, yang pada akhirnya akan menjadi dasar perumusan strategi pemulihan dan akselerasi ekonomi pasca pandemi.
“Sensus Ekonomi sangat penting untuk menyediakan data akurat demi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Saya mengajak seluruh masyarakat Tanjung Jabung Barat untuk berpartisipasi aktif dan memberikan data yang sebenar-benarnya,” imbuhnya.
Untuk memastikan kualitas data dari hulu, Bupati juga meminta BPS agar tidak hanya memproduksi data, tetapi juga aktif melakukan pendampingan teknis kepada OPD. Tujuannya adalah agar setiap OPD memiliki kapasitas dalam pengambilan dan pengelolaan data yang tepat sasaran, metodologis, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Di sisi lain, Kepala BPS Tanjung Jabung Barat, Mudjiono, menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari Bupati dan jajaran pemerintah daerah. Ia menegaskan komitmen BPS untuk terus menjadi institusi yang independen dan tepercaya dalam menyediakan data berkualitas tinggi untuk mendukung setiap proses perumusan kebijakan.
“Kami memiliki visi menjadi lembaga yang independen, tepercaya, dan aktif mendukung perumusan kebijakan berbasis data. Saat ini kami juga tengah mempersiapkan Sensus Ekonomi 2026 untuk memotret struktur dan karakteristik ekonomi nonpertanian secara menyeluruh,” ungkap Mudjiono.
Mudjiono juga menjelaskan bahwa BPS secara proaktif melakukan pembinaan statistik terhadap seluruh produsen data di daerah. Pembinaan ini dilakukan melalui pendekatan koordinatif dan partisipatif dengan berbagai metode seperti *Focus Group Discussion* (FGD), *workshop*, *coaching*, dan *mentoring*. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas data dan literasi statistik di kalangan OPD, khususnya untuk indikator pembangunan prioritas seperti yang tercantum dalam RPJMD, SDGs, dan SIPD.
“Kami berharap dukungan penuh dari Bapak Bupati dan seluruh jajaran OPD dalam mendorong penguatan ekosistem statistik daerah untuk perencanaan pembangunan yang lebih akurat, terukur, dan tepat sasaran,” tutupnya. Sinergi yang terbangun dalam audiensi ini diharapkan dapat menerjemahkan data menjadi kebijakan yang nyata dan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Tanjung Jabung Barat.










