Oleh Mohd Haramen
Alunan suara Nissah Sabyan saat rangkaian acara penutupan peringatan HUT Provinsi Jambi ke 63 Sabtu (9/1) sungguh syahdu. Lagu terbaru yang direlease Sabyan menjadi lagu pembuka saat tampil dipanggung kehormatan yang disaksikan ribuan pasang mata malam itu. Terlebih saat Sabyan menyanyikan lagu Man Ana dengan meminta para penonton menghidupkan flash handphone masing-masing. Semua mata terkesima.
Sabyan memang sungguh memukau pada acara yang mengambil tema Rumah Keberagaman tersebut. Pelantun sholawat dari kalangan millenial ini berhasil menghipnotis ribuan pasang mata untuk tak beranjak dari lapangan Kantor Gubernur Jambi malam itu.
Memang harus diakui, hiburan yang disajikan itu hanya luapan kegembiraan sesaat ditengah pertumbuhan ekonomi Jambi yang belum menggembirakan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, ekonomi Provinsi Jambi triwulan III Tahun 2019 tumbuh sebesar 4,31 persen (y-on-y). Sementara ekonomi nasional tumbuh 5,1 persen. Artinya pertumbuhan ini dibawah pertumbuhan nasional.
Belum lagi jika berbicara jumlah penggangguran di Provinsi Jambi masih ada 64,67 ribu masyarakat yang mengganggur. Jika dibandingkan dengan tahun 2018, angka pengangguran ini memang turun 2,79 ribu orang atau sekitar 3,62 persen, tapi penurunan ini masih kecil. Terlebih diwilayah pedesaan, yang hanya turun 0,49 poin atau sekitar 3,52 persen. Mengingat, di tingkat nasional pengangguran turun sebesar 5,01 persen.
Demikian juga dengan persentase penduduk miskin atau penduduk yang pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis kemiskinan di Provinsi Jambi pada Maret 2019 mencapai 7,60 persen dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 274,32 ribu orang. Dimana jumlah penduduk miskin di wilayah perkotaan sebanyak 1,4 ribu orang dan pedesaan sebanyak 159,24 ribu orang.
Sedangkan kalau dilihat dari indeks Kebahagiaan Provinsi Jambi berdasarkan hasil Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) sebesar 70,45 pada skala 0-100. Indeks kebahagiaan ini dibawah Indeks kebahagiaan Indonesia yakni 70,69 .
Sehingga jika dilihat dari angka-angka di atas, artinya masih banyak lagi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan seluruh elemen masyarakat, terutama pemerintah provinsi Jambi. Pekerjaan rumah ini tentu PR bersama untuk mewujudkan masyarakat Jambi yang baldatun thoybatun warabbun ghofur. Semoga saja terwujud, bukan hanya sekadar mimpi.
(Penulis adalah warga Muarojambi)