JAMBI, berjambi.com – Hampir sama dengan tahun masehi atau nasional. Jika pada tahun Masehi ada dua belas bulan dalam setahun, tahun hijriyah atau tahun Islam juga memiliki 12 bulan dalam setahun. Setelah melewati bulan MuharramAt sebagai bulan pertama dalam penanggalan tahun Islam, maka saat ini sudah memasuki bulan kedua, yakni bulan Syafar.
Alhamdulillah ! Putra Puteri Terbaik Jambi Lolos Jadi Komisioner Bawaslu, Ini Nama-namanya
Menurut Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), awal bulan Safar 1445 H jatuh pada hari Jumat (18/8/2023). Pada bulan kedua tahun Qomariyah ini paling tidak ada beberapa peristiwa penting yang perlu kita ketahui. Ustadz Amin Nurhakim dalam artikel NU Online yang berjSafar menerangkan tentang peristiwa penting tersebut. Dimana Ustadz Amin Mengutip kitab Manzumah Syarh Al Atsar fi ma Warada an Syahri Safar yang ditulis Habib Abu Bakar Al Adni. Didalam kitab tersebut, ada beberapa peristiwa penting di bulan Safar tersebut. Peristiwa itu sebagai berikut :
1. Pernikahan Rasulullah dengan Khadijah
Peristiwa pertama dalam bulan Safar adalah pernikahan Rasulullah dengan Sayyidah Khadijah al-Kubra. Pernikahan itu berlangsung sebelum datang wahyu dari Allah kepada Rasulullah (sebelum masa kenabian).
2. Rasulullah menikahkan Sayyidah Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib
Meskipun Zalim Pemimpin Tak Layak Direndahkan, Ini Penjelasan Imam Al Ghazali
Selain dirinya, Rasulullah saw juga menikahkan putrinya, yaitu Sayyidah Fatimah az-Zahra (Siti Fatimah) dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib di bulan Safar dengan penuh kegembiraan. Menurut catatan-catatan sejarah dan riwayat, pernikahan Imam Ali as dan Sayidah Fatimah sa terjadi pada tahun 2 atau 3 H. Namun untuk kepastian hari dan bulannya terjadi perbedaan pendapat. Berdasar catatan yang terdapat dalam Manaqib Al Abi Thalib yang ditulis pada abad 6 H, akad pernikahan Sayidah Fatimah sa terjadi pada 1 Dzulhijjah dan pesta pernikahannya pada 6 Dzulhijjah tahun 2 H. Tetapi di banyak riwayat juga menyebutkan bulan safar.
3. Hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah
Rasulullah saw juga memulai hijrahnya dari Kota suci Makkah ke Kota Madinah pada akhir bulan Safar di goa al-Hajar sebagaimana para ulama sebutkan. Sebelum memasuki kota Madinah, Rasulullah singgah terlebih dahulu di desa Quba pada tanggal 20 September 622 M.
4. Perang pertama dalam Islam, yaitu perang Abwa
Perang Waddan atau Perang Al-Abwa terjadi pada 12 Shafar 2 Hijriah atau sekitar pertengahan tahun 623 Masehi. Perang ini merupakan perang pertama yang dipimpin oleh Rasulullah SAW. Meski tidak terjadi kontak senjata, perang ini berakhir dengan sebuah perjanjian damai dengan suku quraisy, Bani Dhamrah. Berikut ini isi perjanjian damai yang disepakati oleh Nabi Muhammad dan pembesar Bani Dhamrah bernama Majdi bin Amr Adh-Dhamri :
1. Bani Dhamrah tidak diperkenankan menyerang atau memerangi umat Muslim.
2. Umat Muslim tidak diperkenankan menyerang atau memerangi Bani Dhamrah.
3. Jika masing-masing dari kedua golongan mendapat serangan dari luar, wajib membela dan menolong.
4. Bani Dhamrah tidak diperkenankan membantu orang-orang yang hendak memusuhi umat Muslim.
5. Penaklukan Khaibar pada tahun ke-7 Hijriah 6. Rasulullah mengutus Usamah bin Zaid kepada pimpinan prajurit Rum tahun 11 Hijriah
Dua peristiwa terakhir ini, menurut Ustadz Amien, tidak disebutkan oleh Habib Abu Bakar al-‘Adni dalam kitabnya, Mandzumah Syarh al–Atsar fî mâ Warada ‘an Syahri Safar. Tetapi banyak disebut dalam referensi sejarah Islam