MENURUT data dari World Economic Forum atau WEF, pada tahun 2027 ada sebanyak 43% pekerjaan yang bisa digantikan oleh AI (Artificial Intelegency atau Kecerdasan Buatan). Kecerdasan buatan ini seperti masuk pintu tol cukup gunakan kartu, robot, pesawat tanpa pilot, mobil tanpa sopir dan lain -lain. Penggunakan teknologi AI secara massif terjadi industri keuangan. Seperti banyaknya Pinjol, sistem pembayaran digital dan lain lain.
Hasil survei juga menyatakan sekitar 75% perusahaan akan menerapkan AI ini pada tahun 2027. Dengan melakukan hal ini, sekitar 26 juta pekerjaan diperkirakan akan hilang. Terutama peran administratif dan pencatatan, termasuk kasir, agen tiket, dan akuntan. Termasuk bagian analisa medis. Dengan teknologi AI, seperangkat alat berbasis digital bisa mendiagnosa penyakit dan obat yang dibutuhkan pasien.
Diperkirakan hampir seperempat (23%) pekerjaan akan berubah pada tahun 2027 dan perusahaan memperkirakan akan tercipta sekitar 69 juta pekerjaan baru pada tahun 2027. Tentunya lowongan pekerjaan tersebut akan diisi mereka yang bertalenta digital.
Nah, bagaimana masa depan bisnis BUMDesa/BUMDesma ? Kata kuncinya tentu pada inovasi. BUMDesa/BUMDesma tak bisa lagi bertahan dengan cara pemasaran model lama, harus bertransformasi secara bertahap menggunakan digital. Selain itu, BUMDesa/BUMDesma harus memperkuat basis pasar masyarakat desa. Apapun layanan yang dibutuhkan warga desa harus disiapkan BUMDesa. Agar supaya warga desa tidak menggunakan jasa layanan dari lembaga diluar BUMDes/BUMDesma. Warga Desa Butuh BUMDes/BUMDesma siap sedia. Hari ini Alfamart dan Indomaret masih berada diibukota kecamatan, tidak menutup kemungkinan kedepan, Alfamart dan Indomaret berdiri disetiap desa seiring peningkatan pendapatan masyarakat desa. Jika itu terjadi, BUMDes/BUMDesma akan menjadi penonton di tanah sendiri.
Salam Inovasi
Mohd Haramen, SE, ME.Sy
TAPM Kabupaten Batanghari