Kepada Allah Jangan Meminta Nikmat, Ini Alasannya

publisher

JAMBI, berjambi.com – Kepada Allah SWT jangan meminta nikmat. Tetapi harus meminta rahmat. Hal ini disampaikan oleh Dr H Helmi MPd saat menyampaikan Pengajian Ilmu Tauhid Kitab “Mengenal ASMA AL-HUSNA, Jalan Menuju Ma’rifatullah” Karangan Al-Mukaarom K. H. Muhammad Bakhit subuh ini (7/4).

PENGAJIAN : Jamaah pengajian subuh Jumat di Masjid Sabilal Muhtadin Aston Villa

 

“Harta, pangkat, jabatan itu kenikmatan tapi biso jadi azab dan biso jadi rahmat. Banyak orang yang punyo jabatan, tapi korupsi, itu namonyo azab,” ujar Dosen UIN STS Jambi ini.
Oleh karena itu lanjutnya, setiap meminta kepada Allah SWT maka meminta rahmat. Paling tidak ada enam rahmat yang perlu diminta kepada Allah SWT. Pertama, cahaya iman, kedua cahayo taat dan ibadah.

Jamaah pengajian subuh Jumat di Masjid Sabilal Muhtadin Aston Villa

“Dengan berwudhu itu akan menimbulkan cahaya taat, tidak mesti harus menghitamkan jidat,” tukasnya.
Lalu rahmat yang ketiga yaitu. kemudahan dalam hidup. Keempat Kemudahan dalam sakaratul maut dan Kelima kemudahan dalam menjawab pertanyaan dalam kubur.
“Jangan sampai kita tidak percaya ada proses tanya jawab dalam kubur. Itu dalam talqin ada diterangkan,” ujarnya.
Lalu rahmat yang keenam yaitu kemudahan dalam hisab dan bertemu Allah di surga. Menurut alumni PMII ini, kenikmatan terbesar itu adalah pertemuan dengan Allah SWT tersebut. “Kenikmatan tertinggi itu setelah bertemu Allah SWT,” tuturnya.

Jamaah pengajian subuh Jumat di Masjid Sabilal Muhtadin Aston Villa

 

Lebih lanjut dikatakannya, cara meminta rahmat dengan banyak beribadah, ikut pengajian, berzikir hingga ziarah ke kubur orang soleh.  Tapi perlu diingat, kata mantan Ketua PW Ansor ini, ziarah kubur bukan meminta ke yang ahli kubur. “Permintaan kita tetap kepada Allah SWT, cuma melalui orang soleh Allah memberikan rahmatnya,” tandasnya. (arm)