JAMBI, berjambi.com – Bertepatan dengan 26 Ramadhan 1444 Hijriyah, Pimpinan Wilayah Fatayat Nadhatul Ulama Provinsi Jambi laksanakan kegiatan buka bersama di sekretariat PWNU Jambi. Kegiatan ini juga diisi dengan kegiatan khatmil Qur’an, berbagi 1000 nasi kotak dan santunan untuk guru ngaji perempuan yang ada dikota Jambi.
Kegiatan yang dimulai pukul 16.00 WIB sore ( 17/4/23) diawali dengan berbagi nasi kotak dibeberapa titik lampu merah yang dikawasan Telanaipura Kota Jambi. Yakni Simpang BI dan Juga titik lampu merah sungai kambang dekat Masjid Nurdin Hasanah.
Sekretaris Fatayat NU Jambi Suhaibatul Aslamiyah menyampaikan, kegiatan ini rutin setiap tahun dilakukan. “Ini menjadi tahun ke 4/ ramadhan ke 4 yang kita laksanakan khatmil Quran dan berbagi dengan sesama. Hanya saja bedanya jika tahun lalu kita berbagi paket sembako bagi dhuafa dan mustahik yang ada dikota Jambi serta dibarengi dengan berbagi takjil,” sebutnya.
Sedangkan tahun ini lanjutnya, Fatayat berbagi 100 Nasi kotak dan santunan bagi guru ngaji perempuan yang ada di Kota Jambi. “Alhamdulillah semuanya berjalan lancar,” ucap perempuan yang biasa dipanggil Iba ini.
Selesai berbagi nasi kotak, kegiatan dilanjutkan di sekretariat PW NU khatmil Quran, karena sebelumnya dr 5 hari Ramadan semua pengurus fatayat NU telah dibagikan per juz untuk mengejar khatmil quran,
Turut hadir ketua PW NU Jambi, Bapak Iskandar Nasution yang juga secara langsung menyerahkan bantuan bagi guru ngaji perempuan yang ada di kota Jambi, khusus nya yang bertempat tinggal tidak begitu jauh dari sekretariat PW NU Jambi. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa, fatayat NU Jambi harus terus melakukan kegiatan sosial yang ber impact positif bagi sesama khususnya perempuan. Karena itulah hadirnya organisasi fatayat NU yang memiliki concern kepedulian terhadap sesama perempuan, maka kegiatan positif dengan memeberikan santunan bagi guru ngaji perempuan sangatlah tepat yang sudah dilakukan oleh PW NU Jambi.
Sedangkan sahabat Ketua PW Fatayat NU, Sri Rahayu, MPd menyampaikan bahwa kegiatan ini juga sekaligus menjadi momentum perayaan hari lahir fatayat NU yaitu 24 April 1950. “Makanya selesai melakukan iftar Ramadan dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng dan kue harlah fatayat NU ke 73,” terangnya. (arm)